Absen Negara Masuk

free counters

Total Tayangan Halaman

Selasa, 23 Juli 2013

Load Balancing mikrotik




Dalam kasus ini tentu saja di terapkan pada koneksi yang menggunakankan 2 line ISP dan di gabungkan menjadi 1 dengan menggunakan rotuter, dalam hal ini router Mikrotik.
Kondisi : ISP dimana kita bekerja sebagai Administrator menggunakan lebih dari satu gateway untuk terhubung ke Internet. Semuanya harus dapat melayani layanan upstream & downstream. Karena akan beda kasusnya apabila salah satunya hanya dapat melayani downstream, contohnya jika menggunakan VSAT DVB One-way.
Untuk kasus ini dimisalkan ISP memiliki 2 jalur ke Internet. Satu menggunakan akses DSL (256 Kbps) dan lainnya menggunakan Wireless (512 Kbps). Dengan rasio pemakaian DSL:Wireless = 1:2 .

Yang akan dilakukan :

1. Menggunakan semua jalur gateway yang tersedia dengan teknik load-balancing.
2. Menjadikan salah satunya sebagai back-up dengan teknik fail-over.

OK, mari saja kita mulai eksperimennya :

1. IP address untuk akses ke LAN :
> /ip address add address=192.168.0.1/28 interface=LAN
IP address untuk akses ke jalur DSL :
> /ip address add address=10.32.57.253/29 interface=DSL
IP address untuk akses ke jalur Wireless :
> /ip address add address=10.9.8.2/29 interface=WIRELESS
Tentukan gateway dengan rasionya masing-masing :
> /ip route add gateway=10.32.57.254,10.9.8.1,10.9.8.1

2. Pada kasus untuk teknik fail-over. Diasumsikan jalur utama melalui Wireless dengan jalur DSL sebagai back-up apabila jalur utama tidak dapat dilalui. Untuk mengecek apakah jalur utama dapat dilalui atau tidak, digunakan command ping.
> /ip firewall mangle add chain=prerouting src-address=192.168.0.0/28 action=mark-routing new-routing-mark=SUBNET1-RM
> /ip route add gateway=10.9.8.1 routing-mark=SUBNET1-RM check-gateway=ping
> /ip route add gateway=10.32.57.254

3. Good Luck!!


=======================================================================================

sepertinya menggunakan mikrotik jg bisa untuk "load balancing" tinggal pasang 3 interface,

interface A untuk Speedy1 , misal IP 192.168.1.1
interface B untuk Speedy2 , misal IP 192.168.2.1
Interface C untuk LAN , misal IP 10.10.10.0/24


config di mikrotik sperti ini :

> /ip address add address=10.10.10.0/24 interface=LAN
IP address untuk SpeedyA :
> /ip address add address=192.168.1.1/32 interface=SpeedyA
IP address untuk SpeedyB :
> /ip address add address=192.168.2.1/32 interface=SpeedyB
Selanjutnya kita tentukan gateway dengan prioritas :
> /ip route add gateway=192.168.1.1,192.168.2.1,192.168.2.1

Bisa juga ditambahi config untuk failover, jd misal salahsatu speedy ada yg mati bisa langsung menggunakan speedy jalur satunya,

> /ip firewall mangle add chain=prerouting src-address=10.10.10.0/24 action=mark-routing new-routing-mark=RM-SPEEDY
> /ip route add gateway=192.168.2.1 routing-mark=rm-speedyB check-gateway=ping
> /ip route add gateway=192.168.1.1


Atau dg alternatif lainnya yakni, kita membagi traffik ke dua jalur speedy tersebut berdasarkan group network di LAN kita,

Kita setting IP di masing" interface mikrotik,

/ip address add address 192.168.1.1/32 interface speedyA
/ip address add address 192.168.2.1/32 interface speedyB
/ip address add address 10.10.10.1/24 interface LAN

Selanjutnya kita coba bagi network kedalam 2 Group

add chain=prerouting action=mark-connection src-address 10.10.10.0/25 new-routing-mark= Group-A
add chain=prerouting action=mark-connection src-address 10.10.10.128/25 new-routing-mark=Group-B

selanjutnya kita set default gateway masing-masing group

/ip route add gateway=192.168.1.1 routing-mark=Group-A
/ip route add gateway=192.168.2.1 routing-mark=Group-B

Pastikan juga kita udah setting NAT pada network kita

/ip firewall nat add chain=srcnat src-address 10.10.10.0/24 action=masquerade

================================================================================
Menggunakan 3 etrernet card

ether1 ==> wireless
ether2 ==> speedy
ethet3 ==> Lan

mikrotik command:
/ip address add address 202.152.74.1/32 interface ether1
/ip address add address 192.168.1.2/32 interface ether2
/ip address add address 192.168.10.1/24 interface ether3

Membagi Ip menjadi 2 Group

add chain=prerouting action=mark-connection src-address 192.168.10.0/25 new-routing-mark= Group-A
add chain=prerouting action=mark-connection src-address 192.168.10.128/25 new-routing-mark=Group-B

Default gw masing-masing Group

Group-A=192.168.10.0/25 default gw 192.168.1.1

Group-B=192.168.10.128/25 default gw 202.152.74.128

mikrotik command:

/ip route add gateway=192.168.1.1 routing-mark=Group-A
/ip route add gateway=202.152.74.128 routing-mark=Group-B

Nat ip local

192.168.10.0/24 ==>masquerade

mikrotik command:
/ip firewall nat add chain=srcnat src-address 192.168.10.0/24 action=masquerade

==================================================================================
ip route add dst-address=0.0.0.0/0 gateway=192.168.1.1 check-gateway=ping
ip route add dst-address=0.0.0.0/0 gateway=10.0.148.254 check-gateway=ping

Dimana 192.168.1.1 router ADSL & 10.0.148.254 gateway RT/RW-net pake 2.4ghz dah cuma gitu aja sih ..
cek gateway pake ping jadi kalau gateway down
langsung switch. Kalau gak down ya langsung on 2 sekaligus, kayanya sih load balancing

cuma kebetulan saya tambah parameter distance=2 di gateway RT/RW-net jadi dapet prioritas lebih rendah ..

Firewall / NAT bikin dua biji untuk masing-masing gateway

untuk client sih gampang
add route default gw IP-ether-mikrotik

PC / Router mikrotik yang saya operasikan ada 3 LAN card
2 ke arah modem ADSL, 1 ke arah LAN
client di arahkan gatewaynya ke ethernet LAN mikrotik aja

http://ahendraahen.blogspot.com/2011/08/download-ebook-mikrotik-lengkap.html

Posting Komentar

SETELAH MEMBACA JANGAN LUPA KOMENYA GAN MINIMAL TINGGAL KAN JEJAK...SALAM BLOGER..
IP

<-------------------------------------------------------------------------->